Sabtu, 29 Oktober 2011

Komparasi Knalpot Jupiter MX, Kerek Tenaga Hingga 1,7 DK!

OTOMOTIFNET - Pilihan knalpot aftermarket untuk Yamaha Jupiter MX di pasaran banyak banget. Wajar kalo bikin pemilik motor ini agak bingung memilihnya. Pertanyaannya, gimana pengaruhnya terhadap performa?

OTOMOTIF pun menguji lewat dynamometer Sportdyno V3.3 milik PT Global Motorindo, di kawasan Galur, Jakpus. Motor tesnya masih standar, keluaran 2010 dan odometer sekitar 850 km. Bahan bakar Pertamax. Tiap knalpot dites 5 kali run, diambil yang terbaik.

Knalpot kontestannya; DBS, AHRS, 3D1 dan TDR. Oh iya, standarnya tercatat tenaga 10,5 dk/6.628 rpm, torsi 12,23 Nm/4.609.

DBS (Telp.021-93339259)
Berasal dari Thailand. “Bahannya stainless steel 0,6 mm,” terang Ergus Oei dari R59 penjaja knalpot Rp 950 ribu ini. Bobot sangat ringan, las rapi, diameter dari leher sampai silencer meningkat bertahap.

Hasil tes (baca tabel), kenaikan tenaga paling tinggi dan torsi paling tinggi dipengaruhi dari ukuran yang panjang. Suaranyanya juga lembut.

AHRS Hexacon 02 (Telp: 021-77820649)
Dongkrak tenaga dan tampilan. Terciri dari silencer oval dan model slip on. “Di dalam ada glasswool, jadi suara ‘empuk’,” ujar Dadang Kamalludin, marketing AHRS.

Dibanderol Rp 350 ribu. Bisa dibeli di gerai AHRS di Jl. Thole Iskandar No.162, Depok Timur atau di gerai rekanan AHRS.


Dbs, Ahrs, 3D1, TDR

3D1 (Telp. 021-7520406 )
Leher knalpot racing ini, didesain mirip standarnya dengan diameter lubang 30 mm, memanjang sampai silencer. Silencer dari pelat galvanis 0,8 mm, dan dilapis pernis. Sedang ujung moncong saringan diameternya 40 mm.

Silencer-nya tanpa sekat penahan. “Agar terdengar lebih plong. Oh ya, biar hasilnya lebih maksimal, sebaiknya spuyer diganti ukuran lebih besar,” aku Edi Karyadi, penggawang Edi Racing Sport di Jl. Raya Depok-Sawangan, Jabar.

Dijajakan Rp 250 ribu. “Suara cukup ngebas. Putaran rendah lembut, namun saat putaran tinggi, akan meningkat lebih keras sesuai putaran gas,” imbuh Edi.

TDR (Telp.021-6930777)
Lansiran Mitra2000, berbahan stainless steel. Suaranya cukup nyaring. Ukurannya yang tergolong pendek, bikin grafik torsi menonjol pada rpm rendah, artinya tarikan awal yahud.

Dibanderol Rp 660 ribu. “Oh iya, agar lebih maksimal direkomendasikan pilot jet naik 2 step, kalau enggak cenderung terlalu kering,” urai Juffry Willar, R&D Mitra2000.

Kesimpulan
Hasil tes ini, kenaikan power lewat aplikasi knalpot tercatat antara 1,3-1,7 dk. Lalu torsi antara 0,55-0,92 Nm. Demi hasil maksimal perlu setting pada bagian lain, minimal ukuran spuyer karburator.

Data hasil pengukuran

Knalpot Tenaga Torsi
Standar 10,5 dk / 6.628 rpm 12,23 Nm / 4.609 rpm
DBS 12,2 dk / 7.823 rpm 13,15 Nm / 4.533 rpm
AHRS Hexacon 02 12,1 dk / 8.042 rpm 13,00 Nm / 5.079 rpm
3D1 11,8 dk / 7.785 rpm 13,05 Nm / 4,975 rpm
TDR 12,0 dk / 7.995 rpm 12,78 Nm / 5,692 rpm

Penulis/Foto: Iman, Banar, Aant / Banar

CDI After Market Yamaha Jupiter MX 135 : TPS On Vs Non TPS

OTOMOTIFNET - Buat pembesut Yamaha Jupiter MX 135, tentu sudah pada tau dong kalau di karburator bebek super andalan pabrikan Garputala ini menganut teknologi throttle position sensor (TPS).



Itu tuh sensor yang bertugas membaca bukaan skep karburator guna memberikan masukan ke modul pengapian (CDI) dalam menciptakan timing pengapian yang tepat pada kondisi mesin saat itu. Efeknya, pembakaran jadi lebih sempurna dan efisien.

Di samping tekoneksi dengan TPS, modul pengapian Jupiter MX juga berhubungan dengan kerja sistem pendingin yang sudah menganut radiator.

Terutama untuk kipas pendinginnya. Saat suhu mesin melewati batas optimalnya, maka sensor suhu yang ada pada saluran radiator akan memberikan input ke modul guna memerintahkan fan berputar mendinginkan radiator.

Nah, dahulu atau beberapa tahun silam saat awal-awal motor ini diluncurkan, untuk meng-upgrade performa dapur pacunya dengan melakukan penggantian otak pengapiannya pakai produk aftermarket, CDI yang ada di pasaran saat itu belum menganut TPS On. Maksudnya, CDI hanya mengatur timing pengapian berdasarkan putaran mesin tanpa input dari bukaan skep karburator.

Selain itu, kebanyakan tidak dilengkapi modul pengaktif kipas radiator. Sehingga CDI standar masih tetap digunakan (dikawinkan dengan CDI aftermarket). Kecuali bikinan BRT yang sejak awal dirilis sudah include sama modul pengaktif kipas radiator.

Tapi belakangan ini ceritanya beda lagi. Sebab beberapa ‘pemain' otak pengapian high performance telah merancang modul pengapian Jupie MX yang terkoneksi dengan TPS maupun kipas radiatornya. Tentu masing-masing mengklaim kemampuan meningkatkan performa mesin akan lebih baik dibanding CDI biasa. Karena timing pengapian selain dirancang lebih optimal di semua kondisi putaran mesin, juga dikondisikan sesuai bukaan throttle karbu.

Nah, seberapa hebat kah CDI-CDI itu bila dibanding yang tanpa mengaktifkan TPS? Yuk, simak saja hasil pengujiannya berikut di atas mesin Dyno Sportdyno V3.3 pada Jupiter MX standar ting-ting, gres pinjaman dari pabrik.

BRT NEO DUAL BAND
Brand ini mewakili CDI aftermarket yang belum dilengkapi koneksi dengan TPS. "Namun sudah ada modul pengaktif kipas radiatornya," bilang Heri dari bagian technical service PT Trimentari Niaga selaku produsen BRT. Tipe yang kami pilih adalah Dualband dengan pilihan kurva pengapian tune-up (T) dan racing (R).

Tapi saat pengujian, kurva yang dipakai adalah kurva T karena menimbang motor yang dipakai masih standar abis. Yakni dengan cara memposisikan sakelar pemindah kurva di posisi Off. Oh iya, produk ini sengaja kami dipilih lantaran rakyatnya lumayan banyak dan mudah ditemui di pasaran.

Dari hasil test dyno, CDI yang dibanderol Rp 505 ribu ini mampu mengerek tenaga puncak MX dari 10,7 dk/7.347 rpm (standar) jadi 11,2 dk di 7.481 rpm (naik 0,5 dk). Sedang torsi maksimum terdongkrak sebanyak 0,55 Nm dari 11,45 Nm/5.848 rpm (standar) jadi 12,0 Nm/5.775 rpm.

Telp. 021-8765447

VARRO
Otak pengapian lansiran PT Junior Motorsport (JMS) juga sudah menganut koneksi terhadap TPS dan kipas radiator. "Kurva pengapian yang disediakan mirip dengan standarnya MX 135. Namun di beberapa titik putaran mesin pada masing-masing map, timingnya disetting lebih optimal lagi berdasarkan riset yang kami lakukan," jelas Thomas, bos JMS.

Harganya tergolong bersahabat, yakni cuma Rp 353 ribu. Meski begitu, hasil pengujian dynonya tak kalah dengan BRT maupun Rextor. Sama-sama mampu mendongkrak max power MX 135 sebanyak 0,5 dk yang diraih pada 7.328 rpm. Sayangnya, torsi puncak hanya terkerek sebanyak 0,44 Nm dari standar, yakni jadi 11,89 Nm. Lebih rendah sedikit dari kedua rivalnya itu.

Namun torsi segitu dicapai pada putaran mesin yang lebih rendah dari BRT dan Rextor, yakni di 4.707 rpm. Keunggulannya, entakan tenaga lebih terasa sejak putaran bawah. Sehingga mantap buat akselerasi awal.

Telp. 021-8751140

REXTOR ADJUSTABLE
C
DI from Batam yang sudah tekoneksi dengan TPS ini belum lama dilansir. Sesuai namanya, CDI ini memiliki fitur bisa diadjust timing pengapiannya. "Tapi hanya dengan menggeser derajat pulser hingga 4 derajat maju dan 4 derajat mundur, yang bisa dilakukan lewat switch yang sudah disediakan," terang Robert Cong, managing director PT Global Motorindo yang bertindak sebagai distributor CDI Rextor.

Soalnya, lanjut Robert, khusus untuk MX 135 CDI-nya sudah diprogram 30 mapping pengapian yang akan berganti-ganti otomatis sesuai masukan dari TPS dan putaran mesin. Sehingga tidak perlu lagi map selector switch yang biasanya terdapat pada tipe ini buat motor-motor lain. Banderolnya di pasaran sekitar Rp 550 ribu.

Sama halnya dengan BRT, produk ini juga mampu mengatrol tenaga maksimum MX 135 standar jadi 11,2 dk yang dicapai pada 7.494 rpm. Namun torsi puncak yang didapat sedikit lebih tinggi dari BRT Dualband, yakni 12,06 Nm (naik 0,61 Nm dari standar) pada 4.971 rpm.

Telp. 021-42876931

Data Hasil Pengukuran Dyno

CDI Power maksimum Torsi maksimum
standar 10,7 dk / 7.347 rpm 11,45 Nm / 5.848 rpm
BRT NEO DUALBAND 11,2 dk / 7.481 rpm 12,00 Nm / 5.775 rpm
Rextor Adjustable 11,2 dk / 7.494 rpm 12,06 Nm / 4.971 rpm
Varro 11,2 dk / 7.329 rpm 11,89 Nm / 4.707 rpm
Catatan: bahan bakar pertamax

Penulis/Foto: DiC / Andhika

First Ride Yamaha New Jupiter MX, Tarikan Sambung-menyambung

OTOMOTIFNET - Bertempat di sirkuit Sentul, Bogor, Jabar, kemarin (25/11) PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) selaku ATPM Yamaha, mengajak media untuk merasakan performa New Jupiter MX. Bebek sport terbaru dari Yamaha yang mengalami major change. Mau tahu gimana performanya?

Oh iya, sebelum bicara performa, kita bedah dulu perbedaan Jupiter MX dan New Jupiter MX. Paling utama tentu di bodi, kini tampil lebih futuristik, terutama jika dilihat dari depan, lampu senja dan sein yang ada di dada mirip mata elang, menatap tajam. Di atasnya terlihat spidometer berdesain baru yang futuristik. Lalu lampu belakang meruncing dan sudah dismoke. Dan ban belakang pakai inner fender yang bikin tampilam sporti, serta melindungi monosok dari kotoran. Ya, seperti hasil spy shoot OTOMOTIFNET.com beberapa waktu yang lalu.

Perbedaan paling menonjol tentu mesin. Terutama yang manual clutch, kini sudah 5 speed. Lalu karburator pakai tipe BS atau yang biasa disebut vakum, tepatnya Mikuni BS25 dengan tetap dilengkapi TPS (throttle position sensor). Kalau isi silinder tetap 135 cc. Sedang versi automatic clutch tetap pakai mesin lama, 4 speed. Namun karbu juga diganti tipe vakum.

Penggunaan transmisi 5 speed ini, menuntut perubahan pada crank case, “Pakai milik V-Ixion,” ujar M. Abidin, Manager Technical Department-Service Division PT YMKI . Terlihat jelas dari posisi stut kopling yang berada di sisi kiri, sama persis dengan motor sport Yamaha 150 cc itu. Nah perpindahan gigi pun jadi seperti motor sport, satu ke bawah, dua seterusnya ke atas.

Dari perubahan di atas, diklaim tenaga menjadi lebih besar, “Untuk meredamnya sasis perlu diperkuat, terutama di area engine mounting, karena kalau tidak akan timbul getaran berlebih,” lanjut Abidin, sapaan akrabnya.

Nah sekarang baru coba jalan, wah riding position terasa lebih nyaman, karena lekukan jok terasa lebih pas bagi tester yang punya tinggi 172 cm. Juga ditunjang setang yang lebih menekuk ke belakang, jika yang lama 16º, New Jupiter MX 19º. Mirip motor road race deh!



Tarikan gimana? Sangat terasa bedanya, tiap gigi sambung-menyambung. Dari satu sampai lima nafas nyambung terus. Gigi satu bisa 40 km/jam, 2 60 km/jam, 3 80 km/jam, 4 100 km/jam, lalu 5 tembus 120 km/jam. Namun memang pada gigi lima kenaikan kecepatannya sangat lambat. Agar bisa tembus 120 km/jam di ujung straight, di R terakhir Sentul mesti sudah menghabiskan gigi 4, masuk straight langsung oper 5, baru tembus deh!

Karakter tersebut tak seperti yang masih 4 speed, dimana gigi 1 dan 2 terasa terlalu jauh, sehingga saat perpindahan gigi penurunan putaran mesin dropnya banyak. Namun untuk top speed sih sama saja berkisar 120 km/jam.

Nah gimana dengan handling? Penggunaan pelek belakang dengan lebar 2,5 inci, berpadu ban 100/70-17 memang membantu kestabilan, namun jika digunakan menikung kencang terasa agak goyang dan bergeser. Kemungkinan karena profil ban terlalu tipis, sehingga grip ban sampai habis. Coba kalau ban ukuran 110, pasti jauh lebih enak.

Untuk rem enggak ada masalah, apalagi sekarang belakang juga pakai cakram. Oh iya, untuk versi kopling otomatis lebar pelek dan rem belakang tetap seperti versi lama, sempit dan masih teromol.

Facelift Scorpio Z Dibanderol Rp23,7 juta


detail berita
F: facelift Scorpio Z (dok YMKI)

JAKARTA - Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) baru saja memperkenalkan facelift Scorpio Z untuk pasar motor sport di Indonesia. Motor facelift Scorpio Z ini dibanderol Rp23.790.000. Harga tersebut tetap sama dengan Scorpio Z generasi sebelumnya

“Untuk facelift Scorpio Z ini dari segi harga tidak ada perubahan. Harga tetap sama dengan Scorpio Z yang dulu. Perubahan yang terjadi hanya sebatas pada striping dan kombinasi warna serta dilengkapi dengan automatic head light on (AHO),” terang PR Corporate & Communication Head Yamaha Indonesia, Indra Dwi Sunda saat dihubungi Okezone, Rabu (26/10/2011).

Menurut Indra, perubahan ini dilakukan hanya untuk penyegaran dan siklus tahunan yang biasa dilakukan YMKI. Namun, untuk masalah harga kali ini YMKI tidak membedakannya., berbeda dengan sebelumnya jika mengeluarkan facelift pasti ada perbedaan harga yang tidak jauh berbeda.

“Kami hanya ingin memuaskan konsumen Yamaha di Indonesia saja. Karena, dengan demikian konsumen motor Yamaha di Indonesia tidak akan merasakan bosan dengan tampilan motor sport Yamaha,” paparnya.

Lebih lanjut, selain tidak ada perubahan harga, pemesanan untuk facelift Scorpio Z juga tidak mengalami inden. Semua barang ready stock dan siap untuk memnuhi pesanan konsumen di seluruh Indonesia.

“Tidak perlu khawatir, facelift Scorpio Z ini barangnya ready stock. Walaupun dibeberapa daerah di luar Pulau Jawa ada yang inden, namun indennya tidak akan terlalu lama, paling lama satu minggu,” tukas Indra.

Indra menambahkan, Inden yang terjadi di luar Pulau Jawa bukan karena stok yang sedikit, melainkan masalah pengiriman. Stok dari YMKI sendiri ready stock, namun hanya masalah lamanya pengiriman ke kota tersebut.

Di lain hal, penjualan Scorpio Z secara nasional cukup bagus. Dari data terakhir yang didapat, penjualan Scorpio Z mencapai 2.000 unit. Angka penjualan tersebut berada dibawah angka penjualan Yamaha Byson yang berhasil terjual sebanyak 4.400 hingga 5.000 unit secara nasional.
(zwr)

MEMBELI MOTOR BEKAS

TIPS
Motor bekas belakangan ini banyak di cari orang, karena harganya yang jauh lebih murah dari motor baru. Untuk itu saya membuat situs ini agar dapat membantu anda dalam memilih motor bekas, sehingga anda tidak salah dalam membeli. Disini saya akan memberikan sedikit tips membeli motor bekas, semoga bisa membantu anda, dan apabila ada kekurangan ataw kesalahan harap maklum.
Tips Membeli Motor Bekas

1. Sebelum anda membeli motor bekas sebelumnya rencanakan dahulu tipe dan tahun dari motor yang ingin anda beli.
2. Cari tau harga pasaran motor tersebut sebelum membeli.
3. Sebaiknya membeli motor bekas yang nama STNK dan KTP penjual sama, untuk mempermudah pengurusan dan bertanya tentang motor tersebut.
4. Sebaiknya anda membawa teman yang mengetahui banyak tentang motor untuk mempermudah pengecekan.
5. Cek semua kelengkapan motor, periksa spare part motor apakah original atau sudah di ganti imitasi.
6. Sebaiknya anda coba sendiri motor tersebut ke jalan, apakah laju kendaraan masih normal atau sudah tidak enak buat di kendarai.
7. Jangan percaya dengan pihak ketiga yang di bawa penjual, percayakan saja pada diri anda dan teman yang anda bawa.
8. Sebaiknya membeli barang yang siap pakai, jangan membeli barang yang kondisinya kurang bagus sehingga anda harus memperbaikinya.
9. Apabila transaksi berlanjut keesokan harinya, sebaiknya anda cek ulang kembali motor tersebut secara keseluruhan dari awal sampai akhir. ini untuk menghindari adanya apare part yang sudah di ganti.

Semoga tips ini bisa bermanfat buat anda.